Selasa, 24 Agustus 2010

Ketika Jatuh Hati

Perasaan terlarang itu hanya singgah sebentar. Seperti kasus-kasus sebelumnya, dengan mudah saya bisa jatuh hati, dan dengan sangat mudah saya bisa melupakan bahwa saya pernah merasakan jatuh hati pula. Tinggal menunggu efek lanjutan yang sedikit saya harapkan. 

Akan saya ceritakan mengenai secuil kebiasaan apabila saya sedang merasakan jatuh hati kepada seorang pria. Pertama-tama, saya menganggap blog ini adalah privasi yang jarang sekali teman-teman saya kunjungi, tidak seperti facebook maupun twitter. Jadi saya bisa sedikit lebih terbuka sekaligus belajar memperbaiki struktur bahasa saya yang sedikit banyak sudah terkontaminasi oleh modernisasi.

Ketika jatuh hati
Saya tidak terlalu memperhatikan bagaimana sempurnanya fisik sang pria. Yang menjadi catatan utama adalah, saya bisa nyaman dan senang melihat dan berada lama-lama disampingnya.

Ketika jatuh hati
Seluruh pikiran saya terpusat kepada dia. Konsentrasi terpecah, keseharian hanya terus membayangkannya, dan apa yang pernah kami lalui bersama.

Ketika jatuh hati
Saya merenung tentang hal-hal bodoh yang pernah saya perbuat dihadapan dia sehingga membuat saya malu dan tidak berani mengingat untuk kesekian kalinya.

Ketika jatuh hati
Saya sangat suka berbicara sendiri, seolah ada dia disamping diri, menjadi teman mengobrol sepanjang waktu yang saya lalui.

Ketika jatuh hati
Perasaan dipenuhi kerinduan yang teramat mendalam, ingin mencoba berhubungan dengan menggunakan alat telekomunikasi, atau bahkan hanya telepati.

Ketika jatuh hati
Selalu terbayang apabila kami kelak hidup berdua, duduk berdampingan, bersenda gurau, memakan masakan hasil bersama, atau bahkan marah dalam lingkup kemanjaan.

Ketika jatuh hati
Saya tidak dapat melakukan banyak tingkah dihadapannya. Lebih memilih diam dan banyak tertunduk karena malu.

Ketika jatuh hati
Sifat malu merangsang keringat-keringat kecil dibawah mata untuk semakin sering keluar, sehingga gesture tangan saya kebanyakan menutup wajah, mengelap keringat dibawah mata.

Ketika jatuh hati
Seringnya saya mendengar lagu-lagu yang memicu saya untuk semakin mengingat dia.

Ketika jatuh hati
Ingin selalu berbagi cerita bersama teman maupun orangtua wanita akan apa adanya pria yang saya suka secara berkala sampai mereka bosan mendengarkannya.

Namun
apabila rasa itu telah tiada,
Saya sudah mampu menatap dia ketika berbicara, memperlihatkan gesture seperti halnya teman biasa yang tidak menjaga sikap dan lebih terbuka.

Apabila rasa itu telah tiada,
Rasa malu seakan dimakan waktu sepenuhnya, tak bersisa. Dia tidak lagi sempurna di mata saya, hanya seorang pria biasa.

Apabila rasa itu telah tiada,
Kami malah semakin dekat, komunikasi semakin akrab, dia semakin peduli akan eksistensi saya pribadi.

Sayangnya, rasa itu telah tiada. Respon yang saya tunggu dari dia tak kunjung tiba hingga hati saya kembali diletakkan ditempatnya.

1 komentar: